Sabtu, 22 Mei 2021

Perbedaan Switch Manage dan UnManage

Perbedaan Switch Manage dan UnManage



Switch adalah perangkat yang menghubungkan segmen jaringan. dimana Switch Ethernet dapat digolongkan menjadi 2 yaitu Switch Manage dan Switch Unmanage. Secara umum fungsi kedua jenis switch sama yaitu sebagai media penghubung dalam jaringan yang sama, memperbesar skala jaringan (dengan mudah bisa digunakan untuk menabah PC dalam jaringan yang sama).

Switch UnManage (Non Manageble Switch)
Unmanaged switch adalah switch yang tidak dapat di-manage… maksudnya adalah switch tersebut pada saat kita membelinya, hanya bisa kita nyalakan dan tancap semua kabel UTP ke switch tersebut, dan sudah berfungsi dengan baik. Unmanaged switch biasanya dipilih oleh pengguna-pengguna yang memang tidak ingin ‘dipusingkan’ oleh konfigurasi peralatan jaringan, karena sekedar plug-and-play. Selain mudah dipasang, tentu saja karena tidak adanya modul management di dalam switch, harga dari switch tersebut akan lebih rendah dibandingkan switch yang managed. Namun, apabila terjadi masalah dengan jaringan kita, kita tidak akan bisa melakukan troubleshooting dengan mudah, karena memang switch nya tidak bisa diapa-apakan beberapa trouble shooting jaringan yang sering terjadi dalam pemakaian switch unmanage diantaranya IP Address Conflict, Ethernet Tidak bisa connect, dan virus jaringan

Switch Manage (Manageble Switch)
Arti dari manageable di sini adalah bahwa switch dapat kita konfigurasi sesuai dengan kebutuhan network kita agar lebih efesien dan maksimal sehingga bisa di atur untuk kebutuhan jaringan tertentu, ada beberapa perbedaan mendasar yang membedakan antara switch manageable dengan switch non manageable.perbedaan tersebut dominan bisa di lihat dari kelebihan dan keunggulan yang dimiliki oleh switch manageable itu sendiri. kelebihan switch manageable adalah:
· Mendukung penyempitan broadcast jaringan dengan VLAN
· Pengaturan access user dengan access list
· Membuat keamanan network lebih terjamin
· Bisa melakukan pengaturan port yang ada.
· Mudah memonitoring trafick maintenance network karena dapat diakses tanpa harus berada di dekat switch.


Beberapa hal penting dalam menentukan Spesifikasi dan Konfigurasi Manageble Switch :
  1. Kapasitas jaringan saat ini dan masa yang akan datang ditetapkan berdasarkan kebutuhan bisnis saat ini dan masa yang akan datang.
  2. Jumlah dan tipe dari manageable Switch / Hub ditetapkan berdasarkan kebutuhan jaringan saat ini dan masa yang akan datang.
  3. Topologi jaringan diidentifikasi.
  4. Persyaratan keamanan dan manajemen jaringan ditetapkan.
  5. Manageable switch / hub dengan fitur yang cocok dipilih sesuai kebutuhan spesifikasi.
  6. Workstation, komputer, server, Router, dan perangkat jaringan yang lain ditetapkan sesuai dengan kebutuhan jaringan.
  7. Manageable Switch / hub dan perangkatnya dirangkai berdasarkan kebutuhan jaringan.
  8. Perangkat Manageable switch / hub dan Jaringan diuji berdasarkan persyaratan pabrik dan atau petunjuk pengujian.
  9. Jaringan dijamin tidak gagal atau terpecah dalam segmen-segmen yang terisolasi.
  10. Pengaturan jaringan dibuat berdasarkan dari hasil pengujian.

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa antara kedua tipe switch tersebut (manageble Switch dan Non Manageble Switch) memiliki perbedaan antara lain dalam hal :
  1. Instan / Simple, Switch Unmanage simpel dan mudah digunakan (langsung pakai) pada switch Manage belum tentu bisa langsung digunakan (perlu dilihat Konfiguasi yang ada didalamnya).
  2. IP Address, Umumnya switch manage mempunyai Alamat IP dan switch unmanage tidak ada.
  3. Harga, Switch Unmanage umumnya lebih murah dari Switch Manage
  4. VLAN Support, pada switch Unmanage (biasa) semua Port berada dalam jaringan yang sama, koneksi yang ada di sebuat port akan langsung disebar kesemua Port yang ada. Sementara pada Switch Manage, tidak semua Port saling terhubung karena tergantung konfigurasi VLAN yang sudah dilakukan.
  5. Configurable, (Dapat tidaknya di konfigursi). switch Unmanage umunya langsung dipakai, tidak bisa di konfigurasi (plug and play), Switch Manage bisa di konfigurasi umumnya melalui : Port Serial (com), Web, Telnet, dll.
  6. Fungsionalitas, pada switch unnamage hubungan swicth ke switch tidak merubah topologi jaringan yang ada, semua PC akan tetap berada dalam jaringan (network) yang sama. Pada Switch Manage hubungan switch ke Switch bisa menghubungkan banyak Network yang berbeda (VLAN) antara kedua Switch yg ada.
  7. Standar VLAN (IEEE 802.1Q, VLAN tagging) pada Swicth Manage Support ke berbagai perangkat, seperti Router. Sehingga Konfigurasi VLAN di Switch Manage bisa dibaca di perangkat lain yang support VLAN. Pada Switch unmanage hal ini tidak bisa dilakukan.

lebih singkatnya, Hub vs Switch, kalo pada Hub sharing bandwith misalnya hub 8 port dengan speed 100mbps berarti tiap client akan dapat bandwith sebesar 100mbps/8 dgn catatan ke 8 port tsb aktif, kalo pada switch dedicated bandwith setiap cleint mendapat bandwith maksimum 100mbps pada tiap client.

Switch manageable, bisa set IP, bisa ubah/set bandwith secara manual di setiap client melalui konfigurasi switch console, bisa atur lalu lintas client yang melewati switch misalnya gak bisa akses site ini, itu dsb.. tanpa perlu software winproxy, harganya mahal.
Switch unmanage, kebalikannya.

Pada dasarnya dengan dua switch yg terhubung melalui up link port adl mubazir, lebih baik pakai satu switch aja yg langsung 24port, tidak boros tempat.

dari segi brand juga
Switch yang mahal udah pasti switch manageable krn memiliki fitur2 yg saya post sebelumnya, kalo router rata-rata memang mahal tapi kalo router yang paling mahal itu Cisco router karena terdapat fitur routing protocol IGRP/EIGRP.
Dgn IGRP/EIGRP maka komunikasi antar router pada autonomous system/cakupan daerah yang sama lebih flexible (lebih jarang down) karena router lebih pintar dalam menentukan best path dengan menggunakan pertimbangan bandwith, load, delay en reliability.
Kalo router yang lain umumnya hanya memilki fitur routing protokol RIP/OSPF pada AS yang sama, pada RIP penetuan best path hanya ditentukan hop count(banyaknya router yang harus dilewati untuk mencapai tujuan/dest) dengan maks hop 15 sehingga tidak bisa digunakan untuk LAN yang berskala menengah/memiliki router yang lebih dari 16. Sedangkan OSPF penetuan best path hanya ditentukan oleh bandwith tanpa bisa melihat apakah trafiic/load itu sedang padat/tidak.

Sabtu, 01 Mei 2021

Topologi

 

1. Topologi Ring (Cincin)



    Topologi Ring merupakan topologi yang menghubungkan antar PC dengan PC yang lain tanpa  menggunkan HUB / switch. Dalam proses instalasi hanya menggunakan LAN Card yang tersedia dalam PC.Untuk membentuk jaringan cincin, setiap sentral harus dihubungkan seri satu dengan yang lain dan hubungan ini akan membentuk loop tertutup. Dalam sistem ini setiap sentral  harus dirancang  agar  dapat  berinteraksi  dengan  sentral  yang berdekatan maupun berjauhan. Dengan demikian kemampuan melakukan switching keberbagai arah sentral.

Ciri-Ciri Topologi Ring

  1. Node-node dihubungkansecaraserialdisepanjangkabel, denganbentukjaringan seperti lingkaran.
  2. Problem yang dihadapi sama dengan topologi bus, yaitu: jika salah satu node rusak maka seluruh node tidak bisa berkomunikasi dalam jaringan tersebut.
  3. Tipe kabel yang digunakan biasanya kabel UTP dan Konektor RJ 45.

Kelebihan Topologi Ring
  • Dapat melayani aliran lalulintas data yang padat
  • Aliran data mengalir lebih cepat karena dapat melayani data dari kiri atau kanandari server
  • Trasmisi data yang relatif sederhana seperti perjalanan paket data dalam satu arah saja.
Kekurangan Topologi Ring
  • Kerusakan pada salah satu media pengirim/terminal dapat melumpuhkan kerja seluruh jaringan
  • Paket data harus melewati setiap komputer antara pengirim dan penerima, sehingga menjadi lebih lambat
  • Pengembangan jaringan menjadi lebih kaku karena penambahan terminal atau node menjadi lebih sulit bila port sudah habis.