Sabtu, 05 Juni 2021

SEVEN LAYERS OSI, Fungsi - Fungsi dari Protokol (ICMP, POP3, SMTP, FTP dan ARP), Kelebihan dan Kekurangan Pada IPv4 dan IPv6

    SEVEN LAYERS OSI

    Pada tahun 1977, ISO melibatkan diri pada pengembangan sebuah standar internasional dalam arsitektur komunikasi data bersama dengan ANSI, U.S Representatif.Model ini dipublikasikan oleh OSI pada tahun 1978, dan finalisasi dengan modifikasinya pada tahun 1984 yang dikenal dengan Open System Interconnection (OSI) Reference Model. Model OSI ini menjadi framework internasional yang disarankan untuk diubah menjadi arsitektur standar komunikasi data.
OSI Model menggunakan 7 (tujuh) layer yang mendefinisikan fungsi-fungsi komunikasi yang menjamin kompatibelitas antar perangkat atau sistem . Layer-layer tersebut antara lain : physical (lapisan Phisik), data link (lapisan Link Data), network (lapisan Jaringan), transport (Lapisan transpor), session (lapisan sessi), presenstation (lapisan presenstasi) dan application (lapisan aplikasi) .

    OSI Model ini dikembangkan untuk memberikan kemudahan bagi developer dan vendor dalam mengembangkan perangkat dan sistem komunikasi , layanan, dan protokol pada satu layer tanpa interfensi terhadap lapisan lainnya.

1. Physical Layer

Lapisan phisik ini mendefinisikan karakteristik dari transmisi bit data melalui media tertentu. Protokol yang mengatur koneksi fisik dan transmisi dari bit antar dua perangkat.
Secara spesifik lapisan fisik menjelaskan :
Tipe metoda pensinyalan : analog atau digital
Karakteristik elektrik dan optikal sinyal transmisi
Karakteristik transmisi, sinkron, asinkron, simplex, half-duplex, full-duplex
Datarate (bandwidth)
Layout jaringan (topologi)
Single atau multiple kanal komunikasi.

2. Data Link Layer

Lapisan ini mempersiapkan data bagi physical layer dan menyediakan layanan bagi network layer di atasnya. Lapisan ini mengorganisasikan bit data ke dalam frame-frame yang berisi urutan bit data yang didefinisikan dengan bit tambahan yang merepresentasikan alamat dan informasi koreksi kesalahan. Menambahkan bit-bit error detection dan recovery bits.

Jika sebuah frame mengandung bit error (bit korup) selama transmisi, maka ia meminta ke alamat pengirim untuk segera mengirim ulang frame yang error tersebut. Disampig itu layer ini juga menjelaskan bagaimana bit data mengakses media transmisi, sehingga tidak terjadi interferensi dengan bit-bit data yang lain.

Dapat disimpulkan bahwa tanggung jawab data link ini adalah :
Mengorganisasi ulang bit data ke dalam frame data
Informasi pengalamatan yang disebut dengan MAC addressing
Error Correction dan retransmission
Bagaimana bit-bit data mengakses media transmisi

3. Network Layer

Karena perangkat komunikasi data tidak semuanya terkoneksi ke jaringan yang sama, maka sejumlah protokol dibutuhkan untuk menfasilitasi routing data antar jaringan. Protokol pada layer ini bertanggung jawab dalam menyediakan, memperbaiki, memelihara dan men-terminasi koneksi end-to-end antara dua perangkat komunikasi data yang terdapat pada jaringan yang berbeda. Fungsi utama network layer ini adalah menambahkan informasi pengalamatan pada sekumpulan paket data, terutama alamat dari jaringan asal dan tujuan.

Tugas dan layanan utama pada lapisan ini adalah :
Menambahkan informasi pengalamatan jaringan dan node ke dalam paket data.
Membuat data menjadi paket atau blok dan melakukan pengontrolan urutan paket
Mendukung layanan terhadap transport layer dan mempersiapkan data bagi data link layer.
Melakukan perjalanan data (route discovery) dan menentukan rute terbaik bagi data antar dua titik yang berkomunikasi.

4. Transport Layer

Transport layer adalah lapisan yang menjembatani antara lapisan hardware dengan lapisan aplikasi . Pada layer ini terjadi proses segmentasi paket data. Paket data diterima dalam bentuk messages (bagian dari file), jika messages terlalu panjang, maka kemudian transport layer memecahnya menjadi beberapa segmen yang lebih kecil, sehingga mudah di manage oleh layer 3 dan layer dibawahnya. Sehingga transport layer sering juga disebut dengan Segment development.

Dalam model OSI Layer ini mengambil alih fungsi segementasi data ke dalam ukuran-ukuran yang dapat di tata (manageable size). Lapisan Transport juga bertanggung jawab untuk transmisi data berorientasi koneksi (Connection-Oriented). Lapisan ini menyediakan layanan penerimaan atau penolakan terhadap segmen yang datang yang sesuai dengan tujuan yang telah ditentukan.

Fungsi lain dari transport layer ini adalah :
Mengurut kembali segmen data, sehingga data tersebut dapat dirakit kembali di tempat tujuannya.
Kontrol end-to-end aliran data (data flow)
Identifikasi alamat layanan (port service) pada perangkat tujuan.

5. Session Layer

Layer ini bertanggungjawab untuk mengadakan, memelihara, mengsikronisasi dan menterminasi komunikasi antara dua perangkat. Misal : Sebuah sistem memiliki model komunikasi half-duplex, maka protokol pada layer ini bertanggung jawab untuk mengatur metoda dialog antara dua perangkat dalam sistem komunikasi tersebut . Sehingga sering juga di sebut pada lapisan ini dilakukan proses pembukaan jalur sesi komunikasi data antara dua perangkat dalam jaringan.

6. Presentation Layer

Protokol yang ada dalam lapisan ini menyediakan layanan transformasi data bagi lapisan aplikasi.
Contoh :
Presentation layer bertanggung jawab dalam melakukan enkoding, artinya apakah asal informasi dalam bentuk ASCII, EBCDIC, Unicode, akan digunakan untuk komunikasi dengan perangkat lainnnya.
Lapisan ini juga menyediakan layanan enkripsi end-to-end dalam transmisi data.

7. Application Layer

Lapisan aplikasi ini menyediakan layanan aplikasi seperti file, print, layanan e-mail yang mendukung aplikasi-aplikasi pengguna, seperti aplikasi word processing, spreadsheet. Remote Access Service juga merupakan layanan yang eksis pada lapisan ini, berguna untuk memberikan izin koneksi secara remote. Collaborative computing service, seperti managemen dokumen, group konferensi adalah bentuk aktifitas yang dapat diwujudkan dengan remote access.

Semua Layer dalam OSI Model yang telah diuraikan di atas, dapat diilustrasikan dan tabel sebagai berikut :




Fungsi - Fungsi dari Protokol (ICMP, POP3, SMTP, FTP dan ARP)


1. ICMP (Internet Control Message Protocol)

Protokol yang digunakan untuk memberikan kiriman pesan - pesan ke dalam sebuah jaringan, mulai dari mengirimkan pesan error, pesan diterima, hubungan putus atau connection lost, dan sebagainya. Dengan adanya protokol ini, maka jaringan akan mengetahui respon - respon yang terjadi selama konektivitas didalam jaringan itu berlangsung.

Fungsi ICMP :

- Membantu proses error handling / melaporkan apabila terjadi error pada sebuah jaringan.

- Membantu control procedure atau prosedur pengaturan pada sebuah jaringan.

- Menyediakan pengendalian error dan pengendalian arus pada network layer atau lapisan jaringan.

- Mendeteksi terjadinya error pada jaringan, seperti connection lost, kemacetan jaringan dan sebagainya.

2. POP3 (Post Office Protocol versi 3)

Protokol yang memiliki fungsi seperti bis surat dan digunakan di dalam e-mail client yang kita miliki untuk mengambil dan membaca e-mail yang masuk.

Fungsi POP3 :

Protokol yang digunakan untuk mengakses e-mail atau surat elektronik yang masuk ke dalam e-mail client. Fungsi utama dari POP3 adalah untuk menyimpan sementara e-mail yang terkirim di dalam sebuah e-mail server, dan kemudian meneruskannya ke dalam e-mail client, dimana baru akan terrespon ketika e-mail tersebut sudah dibuka oleh user yang berhak (mereka yang memegang username dan juga password dari alamat e-mail).

Penggunaan POP3 :

Protokol POP3 berguna untuk mengambil email dari server dan menyimpan sementara diinbox masing — masing pemilik e-mail sebelum didownload ke PC melalui aplikasi e-mail seperti Mozilla Thunderbird, Microsoft Outlook, Eudora, dan sebagainya. Protokol POP3 akan mempermudah user untuk mengambil e-mail. User tidak perlu mengunjungi situs penyedia jasa e-mail, cukup dengan menginstal aplikasi e-mail client seperti yang disebutkan diatas maka kita dapat melakukannya. Hal yang perlu diperhatikan adalah e-mail yang kita miliki haruslah mendukung layanan protokol POP3.

Pada penerimaan e-mail dengan menggunakan POP3, digunakan suatu program yang dinamakan e-mail client. E-mail client berfungsi untuk menerima e-mail - e-mail yang masuk ke komputer pengguna. Beberapa contoh e-mail client adalah Outlook Express, Microsoft Outlook, The Bat, Eudora, dan masih banyak lagi yang lainnya. POP3 biasanya selalu disandingkan dengan SMTP (Simple Mail Transfer Protokol). Fungsi dari keduanya saling mendukung, di mana POP3 digunakan untuk mengambil e-mail dari komputer server ke komputer client (pengguna), dan SMTP digunakan untuk mengirimkan e-mail dari komputer client yang dititipkan ke pada komputer server untuk dikirimkan ke komputer server tujuan.

3. SMTP (Simple Mail Transport Protocol)

Protokol untuk melakukan proses pengiriman dan penerimaan (proses transfer sebuah surat secara elektronik), namun dengan menggunakan sebuah acara teknis yang simple dan mudah untuk dipaham dan diimplementasikan.

Fungsi SMTP :

Protokol yang digunakan untuk membantu user mengirimkan surat elektronik / e-mail kepada penerima. Kita sebagai seorang user dapat mengirimkan pesan elektronik atau e-mail kepada penerima.

Penggunaan SMTP :

Prinsip dasar dari penggunaan SMTP adalah bahwa terdapat sebuah e-mail server yang bertugas sebagai penampung sementara e-mail, sebelum dikirimkan ke alamat e-mail penerima.

Jadi, ketika user akan mengirimkan sebuah e-mail, maka e-mail yang dikirimkan oleh user akan menggunakan protokol SMTP, kemudian e-mail akan masuk ke dalam e-mail server untuk dicocokan dengan alamat e-mail penerima. Ketika alamat e-mail penerima sudah terdeteksi cocok, maka e-mail tersebut di kirimkan ke alamat e-mail yang dituju, dan pengirim akan memperoleh notifikasi bahwa e-mail sudah dikirimkan ke alamat e-mail.

Apabila kita melihat hal ini, maka cara kerja SMTP ini persis seperti cara kerja kotak pos atau bis surat yang dulu sering kita gunakan untuk mengirimkan surat dari kota ke kota. SMTP bisa kita analogikan sebagai sebuah bis surat atau kotak pos. Ketika kita akan mengirimkan surat, maka kita akan memasukkan surat kita ke dalam kotak pos tersebut, dan tukang pos akan mengambil surat kita untuk dimasukkan ke dalam kantor pos, disortir, lalu kemudian dikirimkan ke alamat yang tertera pada surat tersebut.

4. FTP (File Transfer Protocol)

Protokol yang berfungsi untuk pertukaran file dalam suatu jaringan komputer yang mendukung protokol TCP/IP.

Dua hal pokok pada FTP yaitu FTP Server dan FTP Client. FTP juga bisa dikatakan sebuah protokol internet yang berjalan di dalam lapisan aplikasi yang merupakan standar untuk pentransferan berkas (file) komputer antar mesin-mesin dalam sebuah framework.

FTP merupakan salah satu protokol internet yang paling awal dikembangkan, dan masih digunakan hingga saat ini untuk melakukan pengunduhan (download) dan pengunggahan (upload) berkas-berkas komputer antara FTP Client dan FTP Server. FTP Client adalah sebuah aplikasi yang dapat mengeluarkan perintah — perintah FTP ke sebuah FTP Server, sedangkan FTP Server adalah sebuah Windows Service atau daemon yang berjalan di atas sebuah komputer yang merespon perintah — perintah dari sebuah FTP Client. Perintah-perintah FTP dapat digunakan untuk mengubah direktori, mengubah modus transfer antara biner dan ASCII, mengunggah berkas komputer ke FTP Server, serta mengunduh berkas dari FTP Server.

Fungsi FTP :

Melakukan transfer file antara komputer yang terhubung melalui jaringan, termasuk internet. Dalam bahasa teknis, FTP dikenal sebagai protokol jaringan yang memungkinkan transfer file antara komputer yang tersambung pada TCP/IP yang berbasis jaringan. Hal ini mencangkup serangkaian peraturan dan prosedur untuk transfer data digital yang aman. FTP juga berfungsi untuk mempermudah dalam pembagian file — file, mempercepat secara tidak langsung atau implicyt menggunakan komputer remote, melindungi user dari berbagai file storage system antar host.

5. ARP (Address Resolution Protocol)

Protokol yang berfungsi memetakan IP address menjadi MAC (Media Access Control) Address. ARP merupakan penghubung antara datalink layer dan IP layer pada TCP/IP. Semua komunikasi yang berbasis Ethernet menggunakan protokol ARP ini. Intinya setiap komputer atau device yang akan berkomunikasi pasti akan melakukan transaksi atau tukar menukar informasi terkait antara IP dan MAC Address. Setiap transaksi akan disimpan di dalam cache OS kita. Namun protokol ini punya kelemahan serius, karena setiap komputer bisa saja memberikan transaksi ARP yang dimanipulasi. Dengan merubah MAC address yang sesungguhnya, kelemahan ini dimanfaatkan untuk jenis serangan ARP Poisoning atau ARP Spoofing atau Man In The Middle Attack.

Fungsi ARP :

Untuk meningkatkan keamanan. Dalam mikrotik, masukan ARP bisa didapat secara dinamik. Namun untuk meningkatkan keamanan, kita dapat memasukkan ARP statis secara manual. Dengan hanya membolehkan sebuah router me-reply hanya untuk masukan ARP statis pada tabel ARP, maka akan membatasi akses ke router dan jaringan di belakang router, yang hanya untuk IP Address atau Mac Address dengan kombinasi.

Penggunaan ARP :

ARP bekerja dengan mengirimkan paket berisi IP address yang ingin diketahui alamat Ethernetnya ke alamat Broadcast Ethernet, dan semua Ethernet Card akan mendengar paket ini. Host yang merasa memiliki IP Address ini akan membalas paket tersebut dengan memgirimkan paket yang berisi pasangan IP Address dan Ethternet Address. Untuk menghindari seringnya permintaan seperti ini, jawaban ini disimpan di memori (ARP cache) untuk sementara waktu.

Misalnya, jika suatu host dengan IP Address A mengirim paket ke host dengan IP Address B pada jaringan lokal. Host pengirim memeriksa dulu ARP cachenya adakah MAC Address untuk host dengan IP Address B.

Jika tidak ada, ARP akan mengirimkan paket ke alamat Broadcast (sehingga seluruh anggota jaringan mendengarnya). Paket ini berisi pertanyaan : “Siapakah pemilik IP Address B dan berapakah MAC Addressnya? “. Dalam paket ini juga disertakan IP Address A beserta MAC Addressnya.

Setiap host di jaringan lokal menerima request tersebut dan memeriksa IP Address masing-masing. Jika ia merasa paket tersebut bukan untuknya, dia tidak akan menjawab pertannyaan tersebut. Host dengan IP Address B yang mendengar request tersebut akan mengirim IP Address beserta MAC Address — nya ke host penanya.




Kelebihan dan Kekurangan Pada IPv4 dan IPv6


Internet Protokol versi 4 ( IPv4 )

Kelebihan :

Tidak mensyaratkan ukuran paket pada link layer dan harus bisa menyusun kembali paket berukuran 576 byte.

Pengelolaan rute informasi yang tidak memerlukan seluruh 32 bit tersebut, melainkan cukup hanya bagian jaringannya saja, sehingga besar informasi rute yang disimpan di router, menjadi kecil. Setelah address jaringan diperoleh, maka organisasi tersebut dapat secara bebas memberikan address bagian host pada masing-masing hostnya.

Kekurangan :

Panjang alamat 32 bit (4bytes).

Dikonfigurasi secara manual atau DHCP IPv4.

Dukungan terhadap IPSec opsional.

Fragmentasi dilakukan oleh pengirim dan pada router, menurunkan kinerja router.

IPv4 yang hanya memiliki panjang 32-bit (jumlah total alamat yang dapat dicapainya mencapai 4,294,967,296 alamat). IPv4, meskipun total alamatnya mencapai 4 miliar, pada kenyataannya tidak sampai 4 miliar alamat, karena ada beberapa limitasi, sehingga implementasinya saat ini hanya mencapai beberapa ratus juta saja.



Internet Protokol versi 6 ( IPv6 )

Kelebihan :

Format header baru. Header baru IPv6 lebih efisien daripada header pada IPv4 (karena memiliki overhead yang lebih kecil). Hal ini diperoleh dengan menghilangkan beberapa bagian yang tidak penting atau opsional.

Jumlah alamat yang jauh lebih besar. Dengan spesifikasi bit untuk alamat standar sebanyak 128-bit memiliki arti IPv6 akan mampu menyediakan 2128 kemungkinan alamat unik. Walaupun tidak semuanya akan dialokasikan namun sudah cukup untuk keperluan masa mendatang sehingga teknologi semacam NAT pada IPv4 sudah tidak perlu lagi digunakan.

Infrastruktur routing dan addressing yang efisien dan hirarkis. Arsitektur pengalamatan IPv6 yang hirarkis membuat infrastruktur routing menjadi efisien dan hirarkis juga. Adanya konsep skup juga memudahkan dalam manajemen pengalamatan untuk berbagai mode teknologi transmisi.

Kemampuan Plug-and-play melalui stateless maupun statefull address auto-configuration. Pada teknologi IPv6, sebuah node yang memerlukan alamat bisa secara otomatis mendapatkannya (alamat global) dari router IPv6 ataupun cukup dengan mengkonfigurasi dirinya sendiri dengan alamat IPv6 tertentu (alamat link local) tanpa perlu adanya DHCP server seperti pada IPv4. Hal ini juga akan memudahkan konfigurasi. Hal ini penting bagi kesuksesan teknologi pengalamatan masa depan karena di Internet masa depan nanti akan semakin banyak node yang akan terkoneksi. Perangkat rumah tangga dan bahkan manusia pun bisa saja akan memiliki alamat IP. Tentu saja ini mensyaratkan kesederhanaan dalam konfigurasinya. Mekanisme konfigurasi otomatis pada IPv6 ini akan memudahkan tiap host untuk mendapatkan alamat, menemukan tetangga dan router default bahkan menggunakan lebih dari satu router default untuk redundansi dengan efisien.

Keamanan yang sudah menjadi standar built-in.Jika pada IPv4 fitur IPsec hanya bersifat opsional maka pada IPv6 fitur IPsec ini menjadi spesifikasi standar. Paket IPv6 sudah bisa secara langsung diamankan pada layer network.

Dukungan yang lebih bagus untuk QoS. Adanya bagian (field) baru pada header IPv6 untuk mengidentifikasi trafik (Flow Label) dan Traffic Class untuk prioritas trafik membuat QoS yang lebih terjamin bisa diperoleh, bahkan ketika payload dari paket terenkripsi dengan IPSec dan ESP.

Berbagai protokol baru untuk keperluan interaksi antar node.Adanya protokol baru misalnya Network Discovery dengan komunikasi multicast dan unicast yang efisien bisa menggantikan komunikasi broadcast ARP untuk menemukan neighbor dalam jaringan.

Ekstensibilitas.

Di masa depan IPv6 dapat dikembangkan lagi fitur-fiturnya dengan menambahkanya pada extension head.

Kekurangan

Operasi IPv6 membutuhkan perubahan perangkat (keras dan/atau lunak) yang baru yang mendukungnya.

Harus ada pelatihan tambahan, serta kewajiban tetap mengoperasikan jaringan IPv4, sebab masih banyak layanan IPv6 yang berjalan di atas IPv4



Sabtu, 22 Mei 2021

Perbedaan Switch Manage dan UnManage

Perbedaan Switch Manage dan UnManage



Switch adalah perangkat yang menghubungkan segmen jaringan. dimana Switch Ethernet dapat digolongkan menjadi 2 yaitu Switch Manage dan Switch Unmanage. Secara umum fungsi kedua jenis switch sama yaitu sebagai media penghubung dalam jaringan yang sama, memperbesar skala jaringan (dengan mudah bisa digunakan untuk menabah PC dalam jaringan yang sama).

Switch UnManage (Non Manageble Switch)
Unmanaged switch adalah switch yang tidak dapat di-manage… maksudnya adalah switch tersebut pada saat kita membelinya, hanya bisa kita nyalakan dan tancap semua kabel UTP ke switch tersebut, dan sudah berfungsi dengan baik. Unmanaged switch biasanya dipilih oleh pengguna-pengguna yang memang tidak ingin ‘dipusingkan’ oleh konfigurasi peralatan jaringan, karena sekedar plug-and-play. Selain mudah dipasang, tentu saja karena tidak adanya modul management di dalam switch, harga dari switch tersebut akan lebih rendah dibandingkan switch yang managed. Namun, apabila terjadi masalah dengan jaringan kita, kita tidak akan bisa melakukan troubleshooting dengan mudah, karena memang switch nya tidak bisa diapa-apakan beberapa trouble shooting jaringan yang sering terjadi dalam pemakaian switch unmanage diantaranya IP Address Conflict, Ethernet Tidak bisa connect, dan virus jaringan

Switch Manage (Manageble Switch)
Arti dari manageable di sini adalah bahwa switch dapat kita konfigurasi sesuai dengan kebutuhan network kita agar lebih efesien dan maksimal sehingga bisa di atur untuk kebutuhan jaringan tertentu, ada beberapa perbedaan mendasar yang membedakan antara switch manageable dengan switch non manageable.perbedaan tersebut dominan bisa di lihat dari kelebihan dan keunggulan yang dimiliki oleh switch manageable itu sendiri. kelebihan switch manageable adalah:
· Mendukung penyempitan broadcast jaringan dengan VLAN
· Pengaturan access user dengan access list
· Membuat keamanan network lebih terjamin
· Bisa melakukan pengaturan port yang ada.
· Mudah memonitoring trafick maintenance network karena dapat diakses tanpa harus berada di dekat switch.


Beberapa hal penting dalam menentukan Spesifikasi dan Konfigurasi Manageble Switch :
  1. Kapasitas jaringan saat ini dan masa yang akan datang ditetapkan berdasarkan kebutuhan bisnis saat ini dan masa yang akan datang.
  2. Jumlah dan tipe dari manageable Switch / Hub ditetapkan berdasarkan kebutuhan jaringan saat ini dan masa yang akan datang.
  3. Topologi jaringan diidentifikasi.
  4. Persyaratan keamanan dan manajemen jaringan ditetapkan.
  5. Manageable switch / hub dengan fitur yang cocok dipilih sesuai kebutuhan spesifikasi.
  6. Workstation, komputer, server, Router, dan perangkat jaringan yang lain ditetapkan sesuai dengan kebutuhan jaringan.
  7. Manageable Switch / hub dan perangkatnya dirangkai berdasarkan kebutuhan jaringan.
  8. Perangkat Manageable switch / hub dan Jaringan diuji berdasarkan persyaratan pabrik dan atau petunjuk pengujian.
  9. Jaringan dijamin tidak gagal atau terpecah dalam segmen-segmen yang terisolasi.
  10. Pengaturan jaringan dibuat berdasarkan dari hasil pengujian.

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa antara kedua tipe switch tersebut (manageble Switch dan Non Manageble Switch) memiliki perbedaan antara lain dalam hal :
  1. Instan / Simple, Switch Unmanage simpel dan mudah digunakan (langsung pakai) pada switch Manage belum tentu bisa langsung digunakan (perlu dilihat Konfiguasi yang ada didalamnya).
  2. IP Address, Umumnya switch manage mempunyai Alamat IP dan switch unmanage tidak ada.
  3. Harga, Switch Unmanage umumnya lebih murah dari Switch Manage
  4. VLAN Support, pada switch Unmanage (biasa) semua Port berada dalam jaringan yang sama, koneksi yang ada di sebuat port akan langsung disebar kesemua Port yang ada. Sementara pada Switch Manage, tidak semua Port saling terhubung karena tergantung konfigurasi VLAN yang sudah dilakukan.
  5. Configurable, (Dapat tidaknya di konfigursi). switch Unmanage umunya langsung dipakai, tidak bisa di konfigurasi (plug and play), Switch Manage bisa di konfigurasi umumnya melalui : Port Serial (com), Web, Telnet, dll.
  6. Fungsionalitas, pada switch unnamage hubungan swicth ke switch tidak merubah topologi jaringan yang ada, semua PC akan tetap berada dalam jaringan (network) yang sama. Pada Switch Manage hubungan switch ke Switch bisa menghubungkan banyak Network yang berbeda (VLAN) antara kedua Switch yg ada.
  7. Standar VLAN (IEEE 802.1Q, VLAN tagging) pada Swicth Manage Support ke berbagai perangkat, seperti Router. Sehingga Konfigurasi VLAN di Switch Manage bisa dibaca di perangkat lain yang support VLAN. Pada Switch unmanage hal ini tidak bisa dilakukan.

lebih singkatnya, Hub vs Switch, kalo pada Hub sharing bandwith misalnya hub 8 port dengan speed 100mbps berarti tiap client akan dapat bandwith sebesar 100mbps/8 dgn catatan ke 8 port tsb aktif, kalo pada switch dedicated bandwith setiap cleint mendapat bandwith maksimum 100mbps pada tiap client.

Switch manageable, bisa set IP, bisa ubah/set bandwith secara manual di setiap client melalui konfigurasi switch console, bisa atur lalu lintas client yang melewati switch misalnya gak bisa akses site ini, itu dsb.. tanpa perlu software winproxy, harganya mahal.
Switch unmanage, kebalikannya.

Pada dasarnya dengan dua switch yg terhubung melalui up link port adl mubazir, lebih baik pakai satu switch aja yg langsung 24port, tidak boros tempat.

dari segi brand juga
Switch yang mahal udah pasti switch manageable krn memiliki fitur2 yg saya post sebelumnya, kalo router rata-rata memang mahal tapi kalo router yang paling mahal itu Cisco router karena terdapat fitur routing protocol IGRP/EIGRP.
Dgn IGRP/EIGRP maka komunikasi antar router pada autonomous system/cakupan daerah yang sama lebih flexible (lebih jarang down) karena router lebih pintar dalam menentukan best path dengan menggunakan pertimbangan bandwith, load, delay en reliability.
Kalo router yang lain umumnya hanya memilki fitur routing protokol RIP/OSPF pada AS yang sama, pada RIP penetuan best path hanya ditentukan hop count(banyaknya router yang harus dilewati untuk mencapai tujuan/dest) dengan maks hop 15 sehingga tidak bisa digunakan untuk LAN yang berskala menengah/memiliki router yang lebih dari 16. Sedangkan OSPF penetuan best path hanya ditentukan oleh bandwith tanpa bisa melihat apakah trafiic/load itu sedang padat/tidak.

Sabtu, 01 Mei 2021

Topologi

 

1. Topologi Ring (Cincin)



    Topologi Ring merupakan topologi yang menghubungkan antar PC dengan PC yang lain tanpa  menggunkan HUB / switch. Dalam proses instalasi hanya menggunakan LAN Card yang tersedia dalam PC.Untuk membentuk jaringan cincin, setiap sentral harus dihubungkan seri satu dengan yang lain dan hubungan ini akan membentuk loop tertutup. Dalam sistem ini setiap sentral  harus dirancang  agar  dapat  berinteraksi  dengan  sentral  yang berdekatan maupun berjauhan. Dengan demikian kemampuan melakukan switching keberbagai arah sentral.

Ciri-Ciri Topologi Ring

  1. Node-node dihubungkansecaraserialdisepanjangkabel, denganbentukjaringan seperti lingkaran.
  2. Problem yang dihadapi sama dengan topologi bus, yaitu: jika salah satu node rusak maka seluruh node tidak bisa berkomunikasi dalam jaringan tersebut.
  3. Tipe kabel yang digunakan biasanya kabel UTP dan Konektor RJ 45.

Kelebihan Topologi Ring
  • Dapat melayani aliran lalulintas data yang padat
  • Aliran data mengalir lebih cepat karena dapat melayani data dari kiri atau kanandari server
  • Trasmisi data yang relatif sederhana seperti perjalanan paket data dalam satu arah saja.
Kekurangan Topologi Ring
  • Kerusakan pada salah satu media pengirim/terminal dapat melumpuhkan kerja seluruh jaringan
  • Paket data harus melewati setiap komputer antara pengirim dan penerima, sehingga menjadi lebih lambat
  • Pengembangan jaringan menjadi lebih kaku karena penambahan terminal atau node menjadi lebih sulit bila port sudah habis.


Sabtu, 03 April 2021

Resume Repeater, Bridge, Network interface Card

1. Repeater



Repeater adalah sebuah alat yang berfungsi untuk memperluas jangkauan sinyal WiFi yang belum tercover oleh sinyal dari server, dimana tujuan hal tersebut yaity untuk menangkap sinyal Wifi. Dalam memenuhi hal tersebut, repater ada dua alat yaitu untuk menerima sinyal dari server (client) dan untuk menyebarkan lagi sinyal Wifi (accespoint).

Repeater dalam ruangan adalah suatu perangkat yang dipasang pada titik tertentu dalam jaringan demi tujuan memperbaharui sinyal untuk mencapai kembali keuatan dan bentuknya yang semula. Tujuannya yaitu untuk memperpanjang jarak yang dapat ditempuh. Hal ini dibutuhkan sebab sinyal mengalami perlemahan dan perubahan bentuk selama transmisi.

Repeater dalam ruangan terdiri dari antena Yagi yang berfungi sebagai penerima sinyal di luar ruangan. Kemudian, diteruskan menuju booster untuk dikuatkan. Setelah itu, dipancarkan melalui antenna Omni sehingga pada daerah terdapat sinyal lemah menjadi lebih kuat.

Fungsi Repeater

Menurut Herlambang dan Aziz (2008), Repeater berfungsi untuk memperkuat sinyal dengan cara menerima sinyal dari suatu segmen kabel lalu memancarkan kembali sinyal tersebut dengan kekuatan yang sama dengan sinyal asli pada segmen kabel lain.

Fungsi Repeater, diantaranya yaitu:

  • Untuk mengcover daerah yang lemah sinyal dari server (pemancar)
  • Untuk mempermudah akses sinyal Wifi dari server.
  • Untuk memperjauh sinyal dari server (pemancar).

Penggunaan repeater antara dua segmen atau lebih segmen kabel LAN yang mengharuskan adanya penggunaan protocol physical layer yang sama antara segmen kabel tersebut. Salah satu contohnya dengan repeater bisa menghubungkan dua buah segmen kabel Ethernet 10BASE2.

Cara Kerja Repeater

Fungsi repeater adalah untuk memperluas jangkauan jaringan wifi. Hal ini bisa dilakukan dengan cara menerima sinyal data dan selanjutnya dipancarkan lagi. Sebelum dipancarkan kembali, sinyal demikian telah masuk ke repater yang diperkuat terlebih dahulu dengan kedua komponen dasarnya yang bertugas untuk menerima data sinyal dari transmitter dan yang kedua memancarkan kembali data sinyal tersebut.

Setelah menerima data sinyal dari transmitter, repeater akan melakukan pengubahan frekuensi sehingga memberikan manfaat bagi sinyal data yang dipancarkan bisa menjadi lebih kuat. Untuk itu, sinyal pun akan menjadi lebih kuat dan memiliki jangkauan yang lebih luas.

Proses demikian, repeater memiliki dua sistem yang kerap digunakan. Sistem Repeater dalam jaringan disebut dengan analog repeater dan digital repeater. Arti dari analog repeater merupakan sistem repeater yang mengirimkan sinyal data dalam bentuk data analog. Analog repeater mengkonsumsi daya listrik sesuai dengan amplitudo atau besaran sinyal yang dkirimkan. Sedangkan untuk digital repeater mengirimkan sinyal data dalam bentuk digital. Data demikian dikirim dalam bentuk binary dengan diwakili angka 1 dan 0 dan juga terdapat proses tambahan.

Jenis-Jenis Repeater

Berikut ini jenis-jenis repeater, diantaranya yaitu:

Telephone Repeater
Telephone repeater adalah jenis repeater yang difungsikan pada saluran telepon dengan sinyal yang akan terdegradasi sebab jarak tempuh yang jauh sehingga sinyal yang diterima oleh para pengguna telepon dapat lebih jelas.

Optical Communications Repeater
Optical Communications Repeater adalah jenis repeater yang berfungsi memperkuat jangkauan sinyal di dalam kabel serat optik (fiber optic cable). Pada jenis repeater ini, dalam serat kabel optik terdapat informasi digital secara fisik berwujud sebagai light pulses (pulsa cahaya) yang terbentuk dari foton yang dapat tersebar secara acak dalam kabel serat optik.

Radio Repeater
Radio repeater adalah jenis repeater yang berfungsi untuk memperkuat sinyal radio. Umumnya, jenis repeater ini memiliki satu antena yang berfungsi sekaligus sebagai receiver dan transmitter. Repeater tipe ini akan mengubah frekuensi sinyal yang dapat menerima sebelum dipancarkan kembali. Sinyal demikian dipancarkan sinyal repeater ini akan mampu menembus objek penghalang.

Kelebihan dan Kekurangan Repeater

Kelebihan Repeater

  • Suatu digital perangkat yang memperkuat, membentuk ulang, atau melakukan kombinasi dari salah satu fungsi pada sinyal input digital untuk transmisi ulang.
  • Karena repeater bekerja dengan sinyal fisik yang sebenarnya, dan jangan mencoba untuk menginterpretasikan data yang di kirim.
  • Dapat memperkuat sinyal.
  • Repeater bekerja pada lapisan fisik, di lapisan pertama dari model OSI.
  • Suatu analog perangkat yang memperkuat input sinyal terlepas dari alam (analog atau digital).

Kekurangan Repeater

  • Tembaga untuk serat
  • Jangan serius mempengaruhi kinerja jaringan khusus terhubung media yang berbeda.
  • Memperpanjang jarak fisik jaringan
  • Repeater harus di tempatkan di tempat yang tinggi.

2. Bridge



Bridge adalah suatu alat yang dapat menghubungkan jaringan komputer LAN (Local arean Network) dengan jaringan LAN yang lain. Bridge dapat menghubungkan tipe jaringan komputer berbeda-beda (misalnya seperti Ethernet & Fast Ethernet), ataupun tipe jaringan yang serupa atau sama.

Alat ini bekerja pada data Link layer model OSI (Open System Interconnection), Karena itu bridge bisa menyambungkan jaringan komputer yang memakai metode transmisi atau medium access control yang tidak sama atau berbeda. Bridge juga adalah alat yang bisa mempelajari alamat link yang ada pada setiap perangkat yang terhubung dengannya dan juga mengatur alur frame berdasarkan alamat tersebut.

Fungsi Bridge Untuk Jaringan Komputer

  • Bridge dapat berfungsi menghubungkan 2 buah jaringan komputer LAN yang sejenis, sehingga dapat memiliki satu jaringan LAN yang lebih besar dari ketentuan konfigurasi LAN tanpa bridge.
  • Bridge juga dapat menghubungkan beberapa jaringan komputer yang terpisah, baik itu tipe jaringan yang sama maupun yang berbeda.
  • Bridge juga dapat berfungsi sebagai router pada jaringan komputer yang luas, hal seperti ini sering dinamakan dengan istilah “Bridge-Router”. Lalu bridge juga dapat men-copy frame data yaitu dari suatu jaringan yang lain, dengan alasan jaringan itu masih terhubung. Dan masih banyak lagi fungsi lainnya dari bridge
Prinsip atau Cara Kerja Bridge
Bridge memetakan alamat Ethernet dari setiap titik atau node yang terdapat pada masing-masing segmen jaringan komputer, dan hanya dapat memperbolehkan lalulintas data yang memang dibutuhkan melintasi bridge. Saat menerima sebuah paket data, bridge akan menentukan segmen tujuan dan juga sumbernya. Kalau segmennya sama, paket data akan di tolak dan kalau segmennya tidak sama atau berbeda paket-paket data akan di teruskan ke segmen yang dituju. Dengan begitu bridge dapat mencegah pesan rusak supaya tidak menyebar keluar dari satu segmen.


3. Network Interface Card




NIC merupakan sebuah perngkat keras jaringan, yang secara fisik berbentuk seperti sebuah kartu ekspansi, yang memungkinkan setiap komputer dapat terhubung dengan suatu jaringan dengan menggunakan kabel jaringan. NIC (Network Interface Card) ini juga memiliki beberapa istilah lainnya, seperti Kartu Jaringan (Network Card), LAN Card

NIC dipasangkan pada sebuah slot yang tedapat di dalam motherboard komputer. Saat ini seluruh jenis motherboard yang ada di dunia sudah mendukung slot untuk ekpansi NIC ini, jadi tidak ada alasan bagi sebuah produsen komputer untuk tidak menanamkan NIC di dalam komputer produksinya. NIC ini menggunakan port yang dikenal sebagai port RJ – 45, yang mana berfungsi sebagai port dalam menghubungkan kabel ataupun antenna wireless di dalam sebuah komouter, agar komputer tersebut bisa terhubung ke dalam jaringan.

Jenis – Jenis dari NIC

  1. Network Interface Fisik / Physica

Sesuai dengan namanya, Network Inteface card fisik merupakan sebuah Network Interface yang dapat didefinisikan secara fisik, berbentuk kartu dan ditancapkan pada slot di dalam motherboard. NIC fisik inilah yang biasa kita gunakan sehari – hari, yang memiliki port RJ – 45 untuk mengkoneksikan sebuah komputer ke dalam jaringan menggunakan kabel.

  1. Network Interface Logis / Logical

Berbeda degan NIC fisik, NIC logis merupakan sebuah Network Intrface Card yang tidak dpat didefinisikan secara fisik. Itu artinya, NIC Logis merupakan sebuah software atau sebuah program yang dibuat untuk mendefinisikan dirinya seolah – olah menjadi sebuah Network Interface Card.

Tugas Utama dari NIC

NIC pada dasarnya memiliki beberapa fungsi. Namun demikian, disamping berbagai macam fungsi yang terdapat pada NIC tersebut, NIC memiliki satu tugas utama yang paling penting. Tugas utama dari sebuah NIC tersebut adalah untuk mengubah aliran data berbentuk parallel di dalam bus sebauh komputer menjadi aliran data yang berbentuk serial, sehingga nantinya aliran data yang berbentuk serial tersebut bisa saling di transmisikan di dalam media jaringan komputer.

Fungsi dari NIC (Network Interface Card)

Seperti sudah disebutkan sebelumnya, selain memiliki tugas utama sebagai converter atau pengubah aliran data yang berbentuk parallel menjadi aliran data yang berbentuk serial, NIC ini juga memiliki beberapa fungsi lainnya. Secara teoritis, ada beberapa fungsi dari NIC ini di dalam sebuah jaringan komputer.

Berikut ini adalah beberapa fungsi dari NIC atau Network Interface Card di dalam jaringan komputer secara teoritis :

  1. Sebagai media pengirim data dari satu komputer ke komputer lainnya

Secara teoritis, Network Interface Card memilki fungsi yang penting untuk mengirimkan data dari sebuah komputer menuju komputer lainnya. Fungsi pengiriman data ini biasanya merupakan tugas dan juga fungsi dari sebuah komputer server, dimana komputer server bertugas untuk menyediakan data dan juga berbagai permintaan akan transmisi data yang direquest oleh klien atau user.

Dengan adanya NIC ini, maka server dapat mengolah data yang dibutuhkan oleh klien atau user, dan kemudian mengirimkannya ke user, dengan alur yang berawal dari NIC milik server, diteruskan melalui sebuah kabel jaringan, yang kemudian diterima oleh NIC milik user atau klien.

  1. Sebagai pengontrol data flow antar komputer yang menggunakan sistem kabel jaringan

Selain dapat melakukan pengiriman data secara teoritis Network Interface Card juga memiliki fungsi lainnya, yaitu sebagai pengontrol data flow atau aliran data dari sebuah jaringan komputer, terutama yang menggunakan sistem jaringan kabel. Hal ini merupakan fungsi yang sangat penting, dimana NIC dapat membantu menjaga agar data yang dikeluarkan dan juga diterima tidak berlebihan.

Selain itu juga dapat membantu mencegah terjadinya kepadatan arus informasi dan data yang mengalir di dalam sebuah jaringan komputer, terutama yang menggunakan jaringan kabel.

  1. Menerima data dari komputer lain

Apabila fungsi nomor 1 mengacu kepada fungsi yang dimiliki oleh sebuah server di dalam jaringan komputer, maka pada point ini, fungsi dari sebuah Network Interface Card berada pada komputer client atau user. Ketika bertindak dan bekerja di dalam komputer yang merupakan komputer client atau server, maka NIC berfungsi untuk menerima data dan informasi yang sudah ditransmisikan oleh server di dalam jaringan. Dengan begitu, setiap data yang mengalir dan juga ditransmisikan akan bisa diterima oleh komputer user atau klien.

  1. Menterjemahkan data menjadi bentuk bit, sehingga dapat dimengerti oleh komputer penerima

Fungsi lainnya dari NIC secara teoritis adalah melakukan konversi. Konversi ini meruapakan sebuah proses perubahan, yang dilakukan oleh NIC untuk mengubah aliran data di dalam sebuah jaringan menjadi bentuk bit. Bit merupakan bentuk atau formata yang bisa dibaca dan juga diolah oleh sebuah komputer, sehingga data yang ditransmisikan tersebut menjadi berguna dan akhirnya bisa diolah dan juga dibaca baik oleh komputer penerima ataupun komputer pengirim.

Selain fungsi secara teoritis, Network Interface Card juga memiliki banyak fungsi praktis. Fungsi praktis merupakan fungsi dari Network Interface Card yang mengarah kepada penggunaan sehari – hari di dalam sebuah jaringan. Kita juga bisa menyebut fungsi praktis dari NIC ini dengan istilah manfaat dari NIC.

Fungsi dan Manfaat Praktis dari NIC

  1. Membangun sebuah jaringan komputer dan menghubungkan komputer satu dengan komputer lain

Manfaat dan fungsi praktis pertama dari sebuah NIC adalah untuk membuat dan membanguns jaringan komputer, yang bertujuan untuk saling menghubungkan satu komputer dengan komputer lainnya. Pembangunan sebuah jaringan ini bertujuan untuk saling mempermudah komunikasi antar komputer, sehingga dapat mempercepat transmisi data dan juga arus informasi yang ada.

Biasanya, pembuatan sebuah jaringan komputer yang menggunakan NIC banyak digunakan pada jaringan yang bersifat local, atau jaringan LAN. Karena itu, NIC juga sering disebut sebagai LAN Card. Konektivitas Lokal atau LAN ini banyak digunakan pada suatu institusi ataupun organisasi tertentu yang memiliki sebuah bank data atau database, dimana database tersebut dituntut untuk melayani beberapa user yang berperan sebagai workstation.

  1. Membantu mempermudah keperluan pengiriman data dan informasi antar komputer

Dengan adanya NIC di dalam komputer, maka hal ini akan membantu memudahkan sharing resources atau sumber daya antar komputer. Ketika sebuah komputer sudah saling tehubung menggunakan NIC, maka komputer – komputer tersebut akan mennjadi lebih mudah untuk bertukar informasi dan data.

User juga dapat memindahkan dokumen ke komputer lain hanya dengan sekali klik, atau juga bisa mengakses data yang dimiliki oleh server di dalam organisasi dengan mudah dan cepat, tanpa harus repot mencari – cari lokasi data tersebut. Hal ini akan sangat membantu mempermudah dan mempercepat pengelolaan dan juga manajemen data.

  1. Menghubungkan jaringan local dengan jaringan internet

NIC juga berperan penting dalam membangun koneksi ke dalam jaringan internet. Hal ini terutama menggabungkan sebuah konektivitas LAN atau local ke dalam koneksi di dalam jaringan Internet. Fungsi ini banyak terlihat pada jaringan – jaringan di dalam warnet, dimana setiap komputer yang ada di dalam warnet tersebut saling terhubung di dalam konteks jaringan local atau LAN, namun juga tetap bisa terubung ke dalam jaringan internet.

Dengan begitu, maka user dapat membagi dan memecah jaringan internet tersebut ke dalam beberapa komputer yang ada, tanpa harus repot menggunakan banyak modem ataupun access point. User hanya perlu untuk mengkoneksikan server ke dalam internet dan dengan NIC setiap kompter yang terhubung ke dalam server tersebut akan terhubung juga ke dalam jaringan internet.

  1. Mengintegrasikan komputer dengan beberapa peralatan elektronik

Di jaman modern ini tidak hanya komputer desktop ataupun laptop saja yang memiliki konektivitas menggunakan NIC. Beberapa peralatan elektronik lainnya seperti televisi, media player dan perangkat elektronik lain juga memiliki NIC di dalam perangkatnya.

Hal ini sangat memungkinkan sebuah komputer bisa terkoneksi dengan perangkat tersebut, dan komputer bisa berperan untuk mentransmisikan dan mengontrol perangkat tersebut menggunakan konektivitas dari NIC.

Manfaat dari NIC di berbagai bidang

Secara tidak sadar adanya sebuah perangkat keras jaringan bernama NIC di dalam komputer dan perangkat elektronik yang biasa kita gunakan sehari – hari, membawa dampak yang sangat besar bagi kehidupan kita. Selain dapat membantu mempermudah pekerjaan dan membuat proses transfer data serta informasi menjadi lebih cepat dan praktis, penggunaan NIC sebagai media jaringan membawa banyak dampak positif terhadap erbagai bidang yang ada. Berikut ini beberapa contoh manfaat adanya NIC di berbagai bidang:

  1. Bisnis dan perkantoran

Dala bidan bisnis, korporasi dan perkantoran, tentu saja NIC ini memiliki banyak manfaat. Salah satunya adalah membantu agar setiap komputer yang dimiliki oleh sebuah perusahaan atau perkantoran bisa saling terhubung satu sama lain dengan server utama dari kantor tersebut.

  1. Bidang ekonomi

Di bidang ekonomi, adanya NIC ini dapat membantu mempercepat arus informasi menganai perkembangan ekonomi, dan membantu mempermudah transaksi secara elektronik dengan menggunakan komputer.

  1. Bidang pendidikan

Di dalam bidang pendidikan, NIC juga memiliki banyak peran. Salah satu peran utama adalah pembuatan sebuah jaringan local untuk katalog perpustakaan. Di dalam perpustakaan, user tidak perlu repot berkeliling untuk mencari nomor panggil buku. Dengan memanfaatkan jaringan komputer, maka dapat dengan mudah mencari nomor panggil dari buku yang akan anda cari.

  1. Bidang teknologi informasi

Dari segi teknologi informasi, adanya Network Interface Card membantu membuka jalan bagi perkembangan teknologi informasi lainnya, sehingga dapat menciptakan teknologi yang lebih canggih dan juga lebih bermanfaat lagi.

  1. Bidang sosial dan kemasyarakatan

Dari segi sosial, dengan adanya NIC didalam komputer kita, akan membantu terhubung ke dalam jaringan – jaringan internet, yang membantu kita bersosialisasi dengan teman di dalam dunia maya.

Minggu, 21 Maret 2021

Mengenal PAN, LAN, WAN, MAN

    Berbicara tentang internet, sekarang ini sudah menjadi hal yang umum dan digunakan oleh berbagai kalangan serta usia. Akses internet yang bisa diperoleh sendiri juga beragam dari mulai kuota sendiri, WiFi di cafe atau tempat umum lainnya hingga tethering. Lalu, apa seenarnya pengertian dari PAN, LAN, WAN & MAN serta apa fungsi dan contohnya?, berikut penjelasan selengkapnya.

A. PAN [Personal Area Network]


    PAN [personal Area Network] merupakan jaringan komputer yang dipakai untuk berkomunikasi antar komputer dengan perangkat lain termasuk juga telepon serta PDA (asisten pribadi digital). Sedangkan untuk perangkatnya sendiri bisa miliki pribadi atau bukan. Jaringan PAN umumnya hanya 4 hingga 10 meter yang dipakai untuk komunikasi antar perangkat pribadi yang dimiliki sendiri atau intrapersonal communication atau juga bisa menghubungkan ke tingkat lebih tinggi serta jaringan internet atau Up link.

1. Fungsi PAN

Ada cukup banyak fungsi dari personal Area Network atau lebih dikenal dengan sebutan PAN, seperti:

  • Untuk menghubungkan antara perangkat komputer yang satu dengan yang lain.
  • Sebagai media komunikasi di antara perangkat sendiri atau komunikasi personal.

2. Contoh PAN

  • Penghubung smartphone dengan laptop memakai bluetooth.
  • Transfer file dari smartphone menuju laptop memakai WiFi.
  • Penghubung mouse dengan laptop memakai bluetooth.
  • Penghubung printer dengan laptop memakai WiFi.

B. LAN [Local Area Network]



LAN [Lokal Area Network] adalah jaringan komputer yang memiliki cakupan wilayah kecil seperti jaringan komputer pada kampus, sekolah, gedung, di dalam rumah, kantor dan satu ruangan lainnya. Umumnya, LAN yang ada saat ini berbasis teknologi 802.3.

Masing masing komputer atau node mempunyai daya komputasi sendiri namun berbeda dengan konsep dump terminal. Masing masing komputer juga bisa mengakses sumber daya pada LAN sesuai dengan hak akses yang sudah diatur. Sumber daya ini bisa berupa perangkat atau data seperti contohnya printer.

1. Fungsi LAN

Ada beberapa fungsi dari Local Area Network atau lebih sering disebut dengan LAN, seperti:

  • Untuk mempercepat arus informasi dari sebuah server menuju user.
  • Untuk memudahkan user ketika ingin mengakses informasi.
  • Untuk mendukung kinerja dan implementasi dari sistem informasi manajemen serta bisnis.

2. Contoh LAN

Untuk beberapa contoh dari penggunaan jaringan LAN sudah sangat banyak ditemukan dalam kegiatan sehari hari, seperti:

  • Telepon.
  • Hubungan perangkat komputer dengan jaringan telepon baik yang menggunakan kabel atau tanpa kabel (Wireless).
  • Setting router atau access point.
  • Internet.
  • Sharing data.
  • Sambungan laptop atau PC ke televisi.

C. MAN [Metropolitan Area Network]



MAN [metropolitan Area Network] adalah sebuah jaringan di dalam satu kota dengan transfer data berkecepatan tinggi yang menjadi penghubung banyak lokasi seperti perkantoran, kampus, pemerintahan dan masih banyak lagi. Sedangkan jaringan MAN merupakan gabungan dari beberapa buah LAN.

Untuk jangkauan dari MAN sendiri berkisar 10 sampai 50 km dan menjadi jaringan tepat untuk membangun jaringan antar kantor di dalam kota yang sama dan lainnya. Untuk membuat jaringan MAN, umumnya diperlukan operator telekomunikasi yang bisa menghubungkan jaringan komputer dengan jaringan komputer lain.

1. Fungsi MAN

MAN yang merupakan jenis jaringan komputer dengan jangkauan lebih luas dan lebih canggih dibandingkan LAN memiliki beberapa fungsi seperti:

  • Untuk membangun dan mengimplementasikan sistem jaringan yang mengombinasikan server supaya bisa memenuhi seluruh kebutuhan internal perusahaan dan pemerintahan.
  • Untuk menghubungkan jaringan komputer dari satu kota ke kota lainnya yang membutuhkan operator telekomunikasi supaya bisa menghubungkan antara jaringan komputer.
  • Untuk membuat komunikasi bisa semakin efisien, memudahkan dalam urusan bisnis dan keamanan pada jaringan yang juga lebih baik.
  • Untuk menunjang data teks serta suara dan bahkan bisa dihubungkan dengan gelombang radio atau jaringan televisi kabel.

2. Contoh MAN

Sebenarnya, ada banyak contoh MAN yang bisa ditemukan di Indonesia dan secara tidak sadar anda juga menjadi salah satu pengguna dari jaringan tersebut. Berikut adalah beberapa contoh dari jaringan MAN:

a). Jaringan Bank

Contoh sederhana pertama dari jaringan MAN adalah jaringan bank. Ada beberapa kantor cabang di dalam kota yang menghubungkan satu dengan yang lain seperti contohnya bank Mandiri yang terhubung dengan koneksi jaringan MAN pada wilayah Jakarta, Depok, Bogor, Tangerang serta Bekasi.

b). Jaringan Internet Antar Gedung Kampus

Contoh dari jaringan MAN selanjutnya adalah jaringan gedung di dalam kampus seperti USUNETA untuk produk layanan Universitas Sumatera Utara. Kabel Optik yang berkapasitas 1 Gbps akan menghubungkan gedung utama di dalam kampus.

D.WAN [Wide Area Network]



WAN [Wide Area Network] adalah jaringan komputer yang mencakup area sangat besar seperti contohnya jaringan komputer antar wilayah, kota dan negara yang butuh router serta saluran komunikasi publik.

1. Fungsi WAN

Seperti jaringan LAN, PAN dan MAN, WAN atau Wide Area Network juga memiliki beberapa fungsi seperti:

  • Untuk menghubungkan jaringan LAN serta jaringan MAN sehingga bisa menjadi satu jaringan.
  • Untuk mempercepat proses berbagi data atau biasa disebut dengan sharing file.
  • Untuk mempercepat dan mempermudah arus komunikasi serta informasi.
  • Untuk mempermudah update data antar perusahaan atau kantor sekaligus agar lebih murah.
  • Untuk menyampaikan informasi dengan lebih cepat, lebih mudah serta efisien.

2. Contoh WAN

Agar bisa lebih memahami tentang penggunaan dari jaringan WAN, berikut kami berikan beberapa contohnya:

a). Internet

Contoh pertama dari jaringan WAN adalah intern. Dengan internet, semua komputer bisa saling terhubung dalam sebuah jaringan yang bersifat luas serta internasional.

b). Perusahaan Internasional

Sebuah perusahaan internasional umumnya memiliki banyak kantor cabang serta kantor perwakilan di negara yang berbeda. Supaya semua komputer bisa saling terkoneksi antara kantor pusat dengan kantor cabang dan kantor perwakilan, maka WAN dipakai untuk menghubungkan seluruh komputer.

Nah, itulah penjelasan lengkap mengenai pengertian dan perbedaan dari jaringan PAN, LAN, WAN & MAN Dengan memahami semua jaringan tersebut maka akan lebih mudah menentukan mana jaringan yang tepat digunakan saat mencoba menghubungkan antar perangkat.